Berita buruk masih menghampiri Microsoft. Oleh karena adanya tekanan resesi ekonomi di departemen IT dan financial, maka kebanyakan perusahaan IT tidak akan menggunakan system operasi Microsoft yang terbaru, Windows 7. Hal tersebut menurut survey yang dilakukan oleh perusahaan ScriptLogic. ScriptLogic melakukan polling 1,100 staff IT professional, administrator IT, dan manager di perusahaan semua level. Sebanyak 60 persen dari organisasi kecil, medium dan besar mengungkapkan bahwa mereka tidak ada rencana untuk menggunakan Microsoft Windows 7.

Masih menurut hasil ScriptLogic, sedangkan sebanyak 34 persen dari perusahaan yang disurvei ingin menggunakan Windows 7 di akhir tahun 2010, denagn perkiraan satu tahun setelah dirilisnya Windows 7. System operasi Windows 7 ini akan dirilis mulai 22 Oktober 2009 mendatang. Sementara hasil 5.4 persen, mengungkapkan bahwa mereka akan mengaplikasikan Windows 7 di akhir tahun ini, dan 1.4 persen lainnya mengungkapkan mereka akan segera mengaplikasikannya.

Kesan pemblokiran besar-besaran untuk Windows 7 ini berasal dari faktor waktu dan resource yang digunakan, mencapai 43 persen. Hal ini berarti waktu dan staff akan mengambil uji coba system operasi tersebut dengan aplikasi dari perusahaan, harus menghapus image desktop, dan kemudian menginstal image desktop dari Microsoft yang tidak dapat diubah. Sedangkan faktor kedua karena kompatibilitas Windows 7 dengan aplikasi yang digunakan perusahaan mencapai 39.1 persen. Sebanyak 35 persen perusahaan mencoba menekan biaya dengan menghindari upgrade atau menunda pembelian software baru. Hal ini menurut mereka, dengan menggunakan upgrade software dan membeli software baru, maka dapat menambah problem staff IT.

Selain itu, dengan tidak membeli Windows Vista juga menambah masalah. Hal ini karena ada harapan besar untuk kompatibilitas aplikasi antara Windows 7 dan Windows Vista, daripada hanya ke Windows 7 dan Windows XP, yang telah menjadi bisnis de fakto desktop Microsoft.

0 komentar:

Posting Komentar